SEMINAR GSM GBIS SALATIGA

04 Oktober 2009

PANITIA NATAL GBIS SALATIGA 2009

0 komentar
Penanggung jawab : Pdt. Timotius Juremi, S.Pd
Penasehat : Pembela Sidang
Ketua : Bp. Thomas H
Wakil Ketua : Sdr. Enggar Puspito
Sekretaris : Sdri. Heppy Ciptantri
Bendahara : Bp. Salimin

Sie-Sie :
Acara : Sdr. Sulistyo B, Sdr. Deddy , Sdri Fajar Ratih
Konsumsi : Ibu Eko Ramelan, Ibu Wati
Sosial : Bp. Tugiman, Bp. Agung
Dokumentasi : Sdr. Enggar Sasongko
Dekorasi : Sdr. Eddy Y, Sdr. Widodo, Sdr. Putut
Dana : Ibu. Maria, Sdri. Tien Puspitasari
Keamanan : Bp. Kriswantoro
Kebersihan : Bp. Bejo Siswoyo

Koord. Pemuda : Sdr Enggar Puspito
Koord. Sekolah Minggu : Sdri. Fajar Ratih

MARI KITA DUKUNG RENCANA NATAL GBIS SALATIGA 2009
Tuhan Yesus Kristus Memberkati
Read more!

05 September 2009

TRUE WORSHIPPER

0 komentar
FREE DOWNLOAD ALBUM "GOD IS OUR VICTORY"


1. Opening Download
2. NamaMu Tuhan Download
3. Hanya Didalam NamaNya Download
4. All Power All Glory Download
5. Tuhan Yang Hidup Download
6. Raja Pemenang Download
7. Juru Slamatku Download
8. Jadi SepertiMu Download
9. As Long As I Live Download
10. Be Lifted High Hosanna Download
11. God Is Our Victory Download
12. Ku Dibri Kuasa Download

Teks lagu album "God Is Our Victory" Download
Read more!

30 Juli 2009

DATANGLAH SEBAGAIMANA MESTINYA

0 komentar
Aku menggeleng-gelengkan kepalaku dalam ketidak percayaan. Tidak mungkin ini tempatnya. Sebenarnya, tidak mungkin aku diterima di sini. Aku sudah diberi undangan beberapa kali, oleh beberapa orang yang berbeda, dan baru akhirnya memutuskan untuk melihat tempatnya seperti apa sih. Tapi, tidak mungkin ini tempatnya. Dengan cepat, aku melihat pada undangan yang ada di genggamanku. Aku memeriksa dengan teliti kata-katanya, "Datanglah sebagaimana adanya kamu. Tidak perlu ditutup-tutupi," dan menemukan lokasinya.

Ya.. aku berada di tempat yang benar. Aku mengintip lewat jendelanya sekali lagi dan melihat sebuah ruangan yang penuh dengan orang-orang yang dari wajahnya terpancar sukacita. Semuanya berpakaian rapi, diperindah dengan pakaian yang bagus dan terlihat bersih seperti kalau mereka makan di restoran yang bagus. Dengan perasaan malu, aku memandang pada pakaianku yang buruk dan compang camping, penuh dengan noda. Aku kotor, bahkan menjijikan.

Bau yang busuk ada padaku dan aku tidak dapat membuang kotoran yang melekat pada tubuhku. Ketika aku akan berputar untuk meninggalkan tempat itu, kata-kata dari undangan tersebut seakan-akan meloncat keluar, "Datanglah sebagaimana kamu adanya. Tidak perlu ditutup-tutupi."

Aku memutuskan untuk mencobanya. Dengan mengerahkan semua keberanianku, aku membuka pintu restoran dan berjalan ke arah laki-laki yang berdiri di belakang panggung.

"Nama Anda, Tuan ?" ia bertanya kepadaku dengan senyuman.

"Daniel F. Renken," kataku bergumam tanpa berani melihat ke atas. Aku memasukkan tanganku ke kantongku dalam-dalam, berharap untuk dapat menyembunyikan noda-nodanya.

Ia sepertinya tidak menyadari kotoran yang berusaha aku sembunyikan dan ia melanjutkan, "Baik, Tuan. Sebuah meja sudah dipesan atas nama Anda. Anda mau duduk ?"

Aku tidak percaya atas apa yang aku dengar! Aku tersenyum dan berkata,"Ya, tentu saja!"

Ia mengantarkanku ke sebuah meja dan, cukup yakin, ada plakat dengan namaku tertera dengan tulisan tebal merah tua.

Ketika aku membaca-baca menunya, aku melihat berbagai macam hal-hal yang menyenangkan tertera di sana. Hal-hal tersebut seperti "damai", "sukacita","berkat", "kepercayaan diri","keyakinan", "pengharapan", "cinta kasih", "kesetiaan", dan "pengampunan".

Aku sadar bahwa ini bukan restoran biasa! Aku mengembalikan menunya ke depan untuk melihat tempat di mana aku berada. "Kemurahan Tuhan," adalah nama dari tempat ini!

Laki-laki tadi kembali dan berkata, "Aku merekomendasikan sajian spesial hari ini. Dengan memilih spesial menu hari ini, Anda berhak untuk mendapatkan semua yang ada di menu ini."

Kamu pasti bercanda! pikirku dalam hati. Maksudmu, aku bisa mendapat SEMUA yang ada dalam menu ini?

"Apa menu spesial hari ini?" aku bertanya dengan penuh kegembiraan.

"Keselamatan," jawabnya.

"Aku ambil," jawabku spontan.

Kemudian, secepat aku membuat keputusan itu, kegembiraan meninggalkan tubuhku. Sakit dan penderitaan merenggut lewat perutku dan air mata memenuhi mataku.

Dengan menangis tersedu sedan, aku berkata, "Tuan, lihatlah diriku. Aku ini kotor dan hina. Aku tidak bersih dan tidak berharga. Aku ingin mendapat semuanya ini, tapi aku tidak dapat membelinya."

Dengan berani, laki-laki itu tersenyum lagi.

"Tuan, Anda sudah dibayar oleh laki-laki di sebelah sana," katanya sambil menunjuk pintu masuk ruangan. "Namanya Yesus."

Aku berbalik, aku melihat seorang laki-laki yang kehadirannya membuat terang seluruh ruangan itu.

Aku melangkah maju ke arah laki-laki itu, dan dengan suara gemetar aku berbisik, "Tuan, aku akan mencuci piring-piring atau membersihkan lantai atau mengeluarkan sampah. Aku akan melakukan apa pun yang bisa aku lakukan untuk membayar-Mu kembali atas semuanya ini."

Ia membuka tangannya dan berkata dengan senyuman, "Anakku, semuanya ini akan menjadi milikmu, cukup hanya bila kamu datang kepadaKu. Mintalah pada-Ku untuk membersihkanmu dan Aku akan melakukannya. Mintalah padaKu untuk membuang noda-noda itu dan itu terlaksana. Mintalah padaKu untuk mengijinkanmu makan di meja-Ku dan kamu akan makan. Ingat, meja ini dipesan atas namamu. Yang bisa kamu lakukan hanyalah MENERIMA pemberian yang sudah Aku tawarkan kepadamu."

Dengan kagum dan takjub, aku terjatuh di kakiNya dan berkata, "Tolong, Yesus. Tolong bersihkan hidupku. Tolong ubahkan aku, ijinkan aku duduk di meja-Mu dan berikan padaku sebuah hidup yang baru."

Dengan segera aku mendengar, "Sudah terlaksana."

Aku melihat pakaian putih menghiasi tubuhku yang sudah bersih. Sesuatu yang aneh dan indah terjadi. Aku merasa seperti baru, seperti sebuah beban sudah terangkat dan aku mendapatkan diriku duduk di mejaNya.

"Menu spesial hari ini sudah dipesan," kata Tuhan kepadaku. "Keselamatan menjadi milikmu."

Kami duduk dan bercakap-cakap untuk beberapa waktu lamanya dan aku sangat menikmati waktu yang kuluangkan denganNya. Ia berkata kepadaku, kepadaku dan kepada semua orang, bahwa Ia ingin aku kembali sesering aku ingin bantuan lain dari kemurahan Tuhan. Dengan jelas Ia ingin aku meluangkan waktuku sebanyak mungkin denganNya.

Ketika waktu sudah dekat bagiku untuk kembali ke 'dunia nyata', Ia berbisik padaku dengan lembut, "Dan Daniel, AKU MENYERTAI KAMU SELALU."

Dan kemudian, Ia berkata sesuatu yang tidak akan pernah aku lupakan.

Ia berkata, "Anakku, lihatkah kamu beberapa meja yang kosong di seluruh ruangan ini?"

"Ya, Tuhan. Aku melihatnya. Apa artinya?" jawabku.

"Ini adalah meja-meja yang dipesan, tapi tiap-tiap individu yang namanya tertera di tiap plakat ini belum menerima undangan untuk makan. Maukah kamu membagikan undangan-undangan ini untuk mereka yang belum bergabung dengan kita?" Yesus bertanya.

"Tentu saja," kataku dengan kegembiraan dan memungut undangan tersebut.

"Pergilah ke seluruh bangsa," Ia berkata ketika aku pergi meninggalkan restoran tersebut.

Aku berjalan masuk ke "Kemurahan Tuhan" dalam keadaan kotor dan lapar. Ternoda oleh dosa. Asalku bagai kain tua yang kotor. Dan Yesus membersihkanku. Aku berjalan keluar seperti orang yang baru.. berbaju putih, seperti Dia. Dan, aku menepati janjiku pada Tuhanku.

Aku akan pergi.

Aku akan menyebarkan luaskan perkataanNya.

Aku akan memberitakan Injil ...

Aku akan membagikan undangan-undangannya.

Dan aku akan memulainya dengan kamu.

Pernahkah kamu pergi ke restoran "Kemurahan Tuhan?" Ada sebuah meja yang dipesan atas namamu, dan inilah undangan untukmu... "DATANGLAH SEBAGAIMANA KAMU ADANYA. TIDAK PERLU DITUTUP-TUTUPI." Oleh: Victoria

Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman. ~Mat 28:18-20
Read more!

16 Juni 2009

KAMB BINA JUANG GBIS

0 komentar
Pada saat saya menjadi anggota Pemuda GBIS Salatiga tahun 80 - 90an, ada satu kegiatan sangat disukai semua pemuda waktu itu,yaitu Kamp Bina Juang. Acara ini isinya memberi bekal pemuda untuk melayani Tuhan di gereja. Kita diajari cara memimpin puji2an, cara mengajar sekolah minggu, memimpin persekutuan, melayani musik dan lain-lain. Asiknya, metode yang digunakan dalam latihan ini adalah sedikit teori,banyak aksi. Jadi tutor dan audiensnya sama enaknya. Oh ya, tutornya juga orang2 kita juga, bahkan temen2 sendiri. Kalo pakai tutor Orang lain ya tetep yang GBIS n mumpuni di bidangnya. Kelar teori yang kira2 hanya 30 menit langsung aksi. Misalnya habis teori memimpin puji2an, terus latihan memimpin di kepompok kecil.

Tempat pelaksanaan Kamp Bina Juang (KBJ) biasanya di pos-pos PI di desa. Kita pake model homestay retreat. Irit n Seru!! Kita pernah juga KBJ di desa Cuntel yang tingginya 1760dpl, di desa terakhir mau ke Puncak Merbabu. Dingin sekali kalau malem. Jadi pas KKR (Kebaktian Kebangunan Rohani) semua pakai jaket dan slimut. Pernah juga sih KBJ di tenda kemah, pas tahun 86 di desa Gondang Slamet, kecamatan Tengaran,Kabupaten Semarang.

Soal peserta KBJ... Wuaaaahhhh ratusan!!!!!!
Peserta bukan dari GBIS Salatiga aja, tapi dari Solo, Boyolali, Sragen, Cepu, Surabaya, Blora, dan Yogya. Saking banyaknya peserta, kita2 pernah dikira mau bikin sempalan oleh PPB Jateng waktu itu. Coba peserta yang kuinget : GBIS Salatiga, Solo (Mutihan,Kerten, Makamhaji, Karangturi, Sidadadi, Jebres) Boyolali kota dan Sawit, Sragen, Kebraon Surabaya. Kalau Orang2 TOP yang terlibat di KBJ aku inget ada Om Paulus Ruswiyadi (waktu itu ketua BP GBIS). Beliau ini pencetus ide, pelaku sejarah dan sekaligus yang memimpin KBJ berkali2. Ada juga Pak Andreas Misgiatno dari GBIS Mutihan Solo, Pak Joko Ngampon, Pak Ayub Kartono GBIS Cuntel, Om David Suraja Sidadadi (alm), Pak Gideon Siregar GBIS Cepu, terus siapa lagi ya....??? Banyak deh...maaf kalau lupa ya Om, bukan berarti Panjenengan gak penting,tapi kekuatan pikiranku aja yang sudah pantes degradasi...

Tokoh2 muda waktu itu ada mas Bambang Kerten (dimana kau kini???udah jadi pendeta belum ya???), Mbak Febe Rustini (sekarang di Purwokerto), Mas Edi Mutihan, Mas Tris (sekarang pak pendeta di Jetis Solo/Sukoharja), Mas Simon Rubiyanto (sekarang di Bali), Mbak Titik Sukapti (Salatiga), Mas Toro (Salatiga) dan siapa lagi ya.... terusin dooong!!!

KBJ selalu seru dan banyak peserta karena selain metode yang pas dengan selera kita juga waktu pelaksanaannya pas libur sekolah yaitu akhir Juni ato Awal Juli. Biasanya kita 4 hari 3 malam hari Senin sampai Kamis. Dan rutin dilaksanakan tiap tahun. Jadi sesama peserta bisa sangat akrab. Bahkan sampai sekarang.

Bayarnya????
Murah pasti!! Karena biaya makan, tidur, akomodasi, pembicara dan lain2 dibuat sangat irit. Bahkan banyak pembicara yang hanya dikasih tanda kenangan tok! Dan lagi peserta juga cari dana dengan macam2 cara. Subsidi silang juga kepake di sini. Soal biaya murah inil juga bikin KBJ banyak peminat.

Apa hasil jangka panjangnya???
Yang aku rasa sekarang adalah, bisa aktif melayani Tuhan. Ada lagi, beberapa teman dapat jodoh di arena ini. Maka dulu pernah ada plesetan.... KBJ = Kamp Biro Jodoh....Tapi bagus sih dapat jodoh yang seiman.
Aku harap pada anak2 muda GBIS Salatiga agar bikin kegiatan rutin tiap tahun. Kalau belum punya ide terusin aja KBJ he..he..

Oleh : Daniel Budi Handoyo,S.Pd
Read more!

10 Juni 2009

RAHASIA HIDUP BERKEMENANGAN

0 komentar
Dalam situasi krisis sekarang ini, hanya ada 2 kemungkinan yaitu MENANG atau KALAH
Sebagai orang percaya kita sudah dirancang Tuhan sebagai PEMENANG, apa buktinya??
Berikut ini merupakan contoh bahwa Tuhan menjadikan kita seorang PEMENANG :
- MUSA & BANGSA ISRAEL (Keluaran 14:13-14)
dalam kitab Keluaran menuliskan bahwa Tuhan berperang sebagai PAHLAWAN ISRAEL,
Tuhan mem
bawa orang Israel keluar dari tanah Mesir bukan untuk dibinasakan, melainkan
memperoleh kebebasan.
- Kitab Zefanya 3:17-18 menjelaskan bahwa Tuhan Allah kita berada diantara kita sebagai
PAHLAWAN yang memberi kemenangan
BAGAIMA
NA MENCAPAI HIDUP YANG BERKEMENANGAN ???
Dalam kitab RO
MA 12:12, mencatat ada 3 cara mencapai Hidup yang Berkemenangan antara lain :
1. BERSUKACITA dalam PENGHARAPAN
Kita sebagai umat yang percaya harus tetap besukacita dalam segala hal baik dalam keadaan
susah ataupun senang, bahkan sebelum keinginan/berkat yang kita harapkan terwujud kita
harus tetap bersukacita dan bersyukur. Dalam Amsal 15:13 menuliskan bahwa kalau kita
bergembira/bersukacita dapat membakar semangat yang pudar. 2 Korintus 5:7 menyebutkan
bahwa hidup dengan iman berarti hidup percaya meskipun kita tidak melihat, karena Tuhan
menyediakan pertolongan untuk kita.

2. SABAR dalam KESESAKAN
Sabar dalam kesesakan mengandung arti kita harus tetap tingga, tetap tekun dan bertahan
dalam Tuhan Yesus. Bersemangat dalam menghadapi penindasan/tekanan hidup. Dalam kitab
Roma 12:14 menyatakan bahwa kita harus memberkati siapapun yang menganiaya kita dan
jangan mengutuki mereka. Kita juga tidak boleh menuntut pembalasan karena pembalasan
bukanlah hak kita, melainkan HAK TUHAN (Roma 12:19). Sebaliknya kita harus
menunjukkan BUAH-BUAH ROH yang kita miliki yaitu Kasih, Sukacita, Damai Sejahtera,
Kesabaran, Kemurahan, Kebaikan, Kesetiaan, Kelemahlembutan dan Pennguasaan diri
(Galatia 5:22-23). Tuhan memberikan kesesakan dalam hidup kita bertujuan untuk
mendewasakan rohani kita dan membuat hidup kita berkualitas.

3. BERTEKUN dalam DOA
Bertekun dalam doa dapat diartikan memakai banyak waktu untuk bersekutu dengan Tuhan,
menyediakan diri kita untuk bersekutu dalam Tuhan, memusatkan pikiran kita untuk
bersekutu dalam Tuhan. Tekun dalam doa dapat juga diartikan usaha/mengerahkan seluruh
tenaga/hidup kita berpegang teguh dalam Tuhan (Efesus 6:18)
Bertekun dalam DOA bertujuan untuk menggerakkan hati Allah, menghancurkan kuasa
iblis/kegelapan, membuat iman kita tidak bimbang.


Oleh: Pdt. Timotius Juremi, S.Pd
GBIS-Salatiga


Read more!

30 Mei 2009

PASKAH Sekolah Minggu 2009

0 komentar
PASKAH SM seruu....bangeet.....
Sekolah Minggu GBIS Salatiga mengadakan acara PASKAH di Ngampon, Ampel-Boyolali. Acara ini ikuti kurang lebih 100 anak Sekolah Minggu dari Pusat, POS PI Togaten/Pengilon, POS PI Bulu, POS PI Karang Lo, POS PI Tetep.
Anak-anak SM antusias mengikuti acara tersebut. Untuk anak-anak SM 0-TK diadakan perlombaan-perlombaan, sedangkan anak-anak SM 1-6 SD mengikuti outbound.Meskipun mereka lelah, tapi mereka merasa senang... Mereka bisa menjumpai pemandangan-pemandangan alam yang jarang mereka temui. Banyak pelajaran yang bisa mereka ambil tentang bagaimana mereka bisa hidup mandiri, bekerjasama, serta melatih keberanian mereka.....
Akhirnya.....MAJU TERUS.....SEKOLAH MINGGU GBIS....JADILAH BERKAT BAGI SEMUA ORANG....
Tuhan Yesus Memberkati kita semua, amien

Read more!

20 Mei 2009

Menghadapi Orang yang Sulit

1 komentar
I Samuel 25:2-11; 23-25
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menemukan orang-orang yang sulit. Di perjanjian lama kita juga bisa menemukan contohnya yaitu NABAL yang artinya orang bebal.

• Kriteria Orang yang Sulit
1. Orang yang mau menang sendiri
2. Selalu ingin memimpin
3. Banyak berkata tidak
4. Setiap perkataannya menjengkelkan
5. Cepat meledak emosinya
6. Apa yang dikerjakan dinilai dengan uang/materi

• Apa Penyebab Orang bisa menjadi Orang yang Sulit ?
1. Melihat contoh/model
2. Pergaulan
3. Salah pengajaran (pengajaran yang salah dimaknai sebagai suatu keyakinan)
4. Karena trauma dengan kejadian di masa lalu

• Bagaimana Menghadapi Orang yang Sulit ?
1. Kesabaran (Pengkhotbah 10:4)
2. Tegas tapi Lembut (2 Timotius 4:2)
3. Minta hikmat kepada Tuhan

• Bagaimana Agar Tidak Menjadi Orang yang Sulit ?
1. Tidak mementingkan diri sendiri alias EGOIS (Filipi 2:3-11)
2. Jangan menjadi orang yang bebal atau sulit diatur, sulit diajak maju (Amsal 17:12)
3. Jadilah orang yang berpikiran positif atau mau belajar

Apa anda termasuk dalam kriteria orang yang sulit?? Temukan jawabannya dalam diri anda sendiri, jika anda termasuk dalam kriteria tersebut, segeralah merubah diri anda.
Tuhan Yesus Memberkati

By : Drs. Thomas-GBIS Salatiga
Read more!

Seputar Gereja Bethel Injil Sepenuh

0 komentar

Kelahiran Gereja Bethel Injil Sepenuh diawali dengan keluarnya Pdt. F.G Van Gessel dengan beberapa pendeta lainnya dari GDPI dan membentuk BADAN PERSEKETUAN GEREJA BETHEL INJIL SEPENUH (GBIS) Di Surabaya pada tanggal 21 Januari 1952. GBIS lahir dari satu kerinduan untuk mendapatkan kembali gereja, bukan hanya sekedar sebagai satu organisasi gereja, namun juga sebagai ORGANISME, bersifat OTONOM dan memiliki jiwa FELLOWSHIP. Swjak kelahirannya, GBIS telah berkembang demikian cepatnya, sehingga dalam waktu 15 tahun telah memiliki kira-kira 450 mata jemaat dengan 70000 anggota yang tersebar di seluruh persada Nusantara. Sehingga dapat dikatakan, saat itu GBIS telah menjadi organisasi Pentakosta tebesar ke 2 si Indonesia setelah GPDI. GBIS akan terus berkembang sangat pesat, apabila tidak terjadi malapetaka yang menyakitkan, yaitu perpisahan dengan GBI. Perpisahan ini tidak perlu terjadi, apabila BP-GBIS (saat itu) di bawah pimpinan Pdt. H.L Senduk bertindak bijaksana dalam menjalin hubungan dengan CHURCH OF GOD (salah satu Gereja Pentakosta yang besar di Amerika
Hubungan kerja sama itu dituangkan dalam bentuk perjanjian peleburan (Amalgamation). Perjanjian dengan COG ini menjadi awal kemelut dalam tubuh GBIS yang berakhir dengan perpecahan GBIS dengan GBI pada tahun 1969 yang mencapai puncaknya saat dikeluarkan keputusan Menteri Agama R.I. No. 68 Tahun 1970, di mana antara antara lain diputuskan bahwa jemaat GBIS yang menolak perjanjian Amalganation dengan Church Of God, diakui sebagai badan persekutuan yang telah disahkan oleh Kementerian Agama dengan keputusan no. A/VII/16, tanggal 31 Januari 1931.

Amalgamation dengan COG yang ditandatangani di Jakarta oleh Dr. H.L. Senduk, Dr. The Sean King, Pdt. Ong Ling Kok, Pdt. A.l. Palealu pada tanggal 5 Februari 1967, dan di Cleverland. Tennesse pada tanggal 9 Maret 1967, telah menimbulkan pro dan kontra dalam tubuh GBIS. Pihak yang pro-Amalgamation menganggap bahwa hubungan ini adalah semata-mata hubungan kemitraan belaka. GBIS tetap berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah dengn Cog. Hubungan kemitraan itni sebagai hal yang sangat menguntungkan bagi pertumbuhan dan perkembangan GBIS yaitu dengan menyediakan dana untuk membangun seminar Bethel di Jakarta (yang sebenarnya milik GBIS), satu lembaga Alkitab yang setara dengan Perguruan Tinggi.
Di lain pihak, mereka yang menolak atau menentang perjanjian amalgamationdengan COG menuduh bahwa BP-GBIS (waktu itu) telah “menjual” GBIS kepada COG, dengan menjadikan GBIS sebagai “bagian” dari COG. Itu berarti bahwa GBIS telah dilebur” dalam COG. Tuduhan tersebut tidaklah berlebihan karena dalam naskah persetujuan yang ditandatangani oleh Church of God (COG) dan Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) di Jakarta pada tanggal 5 Februari 1967 dan di Claveland Tennesse, USA, tanggal 9 Maret 1967 memuat butir-butir persetujuan yang mengarah pada peleburan antara GBIS dan COG. Bukti persetujuan adalah adalah sebagai berikut:

1. Nama “Gerja Bethel Injil Sepenuh” (Bethel Full Gospel Church) dalam behasa Inggris, menjadi “Gerja Bethel Injil Sepenuh Dari Allah” (Bethel Full Gospel Church of God).

2. Tiap Pendeta atau Missionari Church of God yang sah yang akan melayani di Indonesia akan menjadi anggota Majelis Besar Gerja Bethel Injil Sepenuh dari Allah dengan hak suara penuh, demikian juga sebaliknya tiap Pendeta GBIS yang sah, menjadi anggota Majelis Besar dari Church of God dengan suara penuh.
Pro-kontra amalgamation semakin berkembang dengan munculnya isu-isu bahwa ada “aliran berkat” di balik perjanjian ini yang hanya dinikmati oleh orang-orang yang dekat dengan “elite BP. Konon terbetik kabar bahwa jemaat-jemaat anggota COG secara periodic mendapat bantuan dari COG berupa dana yang besarnya dihitung per kapita jumlah anggota jemaat sesuai dengan yang telah ditentukan oleh COG. Akibatnya kecurigaan semakin kuat bahwa tujuan amalgamation tersebut adalah untuk kelompok untuk mendapatkan keuntungan materi belaka, yang dianggap hanya menguntungkan kelompok-kelompok tertentu saja.
Apalagi Yayasan Bethel yang dibentuk dalam rangka amalgamation tersebut pengurus-pengurusnya adalah “orang0orang dekat” Ketua BP. Pertanyaan yang selalu muncul diantara petugas GBIS tersebut adalah ke mana larinya dana dari COG tersebut. Sebab itu dapat dikatakan bahwa salah satu penyebab pertikaian yang bersumber dari Perjanjian Amalgamation dengan COG adalah “tidak adanya keterbukaan” dari BP-GBIS (saat itu) yang berkisar masalah keuangan.
Dalam SMB X di Solo tanggal 21 Juni 1968 telah dicoba untuk menjernihkan persoalan. Namun rupanya upaya tersebutpun belum mampu menyelesaikan secara tuntas. Bahkan bayang-bayang perpecahan dalam tubuh GBIS telah mulai nampak.
Karena dipandang Badan Penghubung GBIS telah melakukan penyelewengan serta melanggar Tata Gereja, maka Badan Penasehat selaku badan yang mengawasi kerja Badan Penghubung, mengadakan pertemuan di Parapat (Danau Toba) dari tanggal 17 – 19 Juli 1969. Pertemuan Badan Penasehat ini dihadiri oleh Pdt. J.L. Pardede (alm), Pdt. B.H. Pardede (alm), Pdt. J.S.A.O. Papilaya (alm), Pdt. S. Chandrabuana Chr. (alm). Pdt. J. Setiawan (alm), Pdt. Bagenda (alm), Pdt A. Simangunsong (alm). Dalam pertemuan Badan Penasehat / MUBAPEN yang agak bersifat controversial – di Parapat tersebut diputuskan untuk memecat Pdt. Dr. H.L. Senduk dan kawan-kawan, dan selanjutnya menetapkan Pdt. J. Setiawan selaku ketua BP-GBIS yang berkantor di Solo

Segera muncul dualisme kepemimpinan dalam tubuh GBIS. Kelompok pertama adalah kelompok Jakarta yang tetap mengakui Pdt. Dr. H.L. Senduk selaku ketua BP-GBIS. Kelompok kedua adalahkelompok Solo yang mengakui Pdt. J. Setiawan selaku ketua BP-GBIS. Selama beberapa waktu, hamper setia hari surat-surat dikirim ke seluruh petugas yang isinya pernyataan-pernyataan dari kedua BP-GBIS, baik yang bersifat penjelasan maupun yang bersifat “serangan” balik atas masing-masing pernyataan. Suasana keprihatinan menguasai para petugas GBIS melihat terjadinya kemelut dalam Badan Persekutuan yang sedang berkembang pesat ini. Di samping kelompok pro dan kontra, masih ada kelompok lain yang memutuskan pindah ke organisasi lain, misal GBIS Mojokerto, yang bergabung dengan GIA.

Oleh karena segala upaya untuk menyelesaikan tidak berhasil, maka dengan terpaksa GBIS mencari keadilan pada pemerintah. Akhirnya pemerintah c.q. Menteri Agama R.I. campur tangan dalam penyelesaian konflik intern GBIS tersebut dengan mengeluarkan keputusan Menteri Agama No. 68 tahun 1970 tanggal 16 Mei 1970. Dengan terbitnya keputusan ini berarti Pdt. Dr. H.L. Senduk harus meninggalkan GBIS (kelak Pdt. H.L. Senduk pada tahun 1970 mendirikan Gereja Bethel Indonesia (GBI), Semntara Pdt .J. Setiawan diakui sebagai ketua BP-GBIS.
Satu perpisahan sangat menyedihkan memang, tetapi itulah kenyataan sejarah GBIS. Namun yang sudah lalu biarlah berlalu. Setiap persoalan yang paasti ada pelajaran indah yang Tuhan berikan kepeda kita, agar kita memulai babak baru dalam perjalanan GBIS di masa-masa mendatang, dan kita tidak jatuh untuk kedua kalinya dalam persoalan yang sama.

GEREJA BETHEL INJIL SEPENUH PASCA PERPECAHAN
Sidang Majelis Besar pertama pasca perpecahan adalah Sidang Majelis Besar XII yang diadakan di Solo dari tanggal 6 – 8 Oktober 1970. SMB XII ini dihadiri oleh 168 pendeta dan pendeta pembantu. Ada rasa haru dan sedih di hati para peserta. Rasa haru, karena Tuhan telah menyelamatkan GBIS dari persoalan besar yang melilit, namun rasa sedih karena menghadapi kenyataan, harus berpisah dari rekan-rekan sejawat justru saat GBIS dalam perjuangannya membutuhkan kerja sama dengan semua rekan-rekan sepelayanan.
Keputusan pertama yang diambil adalah “mengesahkan keputusan Sidang Mubapen tahun 1969 di Parapat sebagai keputusan Sidang Majelis Besar XII”. Dengan demikian Sidang Muapen Parapat, yang di akui oleh 8 (delapan) pendeta, mendapat “pengakuan yuridis” baik dari pemerintah c.q. Menteri Agama R.I. maupun dari instansi tertinggi GBIS, yaitu MAJELIS BESAR.

Sidang Majelis Besar XII juga menatapkan :
• Pdt. J. Setiawan sebagai Ketua BP-GBIs.
• Pdt. Gideon Soeprapto sebagai Sekretaris.
• Pdt. Dr. Pontas Pardede sebagai ketua PPBSI.
• Pdt. I. Kurniawati sebagai ketua PWBIS.

Pasca perpecahan, GBIs tetap berjuang sekalipun ditinggalkan oleh lebih dari setengah petugas-petugasnya. GBIs tidak pernah berhenti berjuang sesuai dengan tugas dan panggilan yang Tuhan sudah percayakan pada GBIS. Dan sekarangpun dalam usianya yang ke 51 tahun,, GBIS tidak pernah berhenti untuk berjuang, dan itu semata-mata oleh berkat pertolongan Tuhan.

Dalam kurun waktu antara tahun 1970 – 2000, Badan Persekutuan GBIS telah melaksanakan 11(sebelas) kali Sidang Majelis Besar untuk berfellowship, mengevaluasi serta menetapkan langkah-langkah GBIS ke depan dalam tugas pelayanan di bumi pertiwi ini, di samping pula untuk mengangkat, memberhentikan petugasGBIs dan tugas-tugas organisatoris lainnya.

Kesebelasan Sidang Majelis Besar tersebut adalah sebagai berikut:
• Sidang Majelis Besar XII – Solo - tgl. 6 – 8 Oktober 1970
• Sidang Majelis Besar XIII – Solo - tgl. 2 – 5 Oktober 1973.
• Sidang Majelis Besar XIV – Tawangmangu - tgl. 16 – 18 Maret 1976.
• Sidang Majelis Besar XV – Tawangmangu - tgl. 26 – 30 Maret 1979.
• Sidang Majelis Besar XVI – Jakarta - tgl. 22 – 26 Agustus 1983.
• Sidang Majelis Besar XVII – Selorejo/Batu - tgl. 27 – 30 Agustus 1985.
• Sidang Majelis Besar XVIII – Batu/Malang - tgl. 3 – 6 November 1987.
• Sidang Majelis Besar XIX – Batu/Malang - tgl. 9 – 12 Oktober 1990.
• Sidang Majelis Besar XX – Bandung - tgl. 26 – 29 Oktober 1993.
• Sidang Besar Majelis XXI – Karangpandan - tgl. 17 – 20 September 1996.
• Sidang Majelis Besar XXII – Wisma Kinasih - tgl 5 – 8 September 2000.

Di samping Sidang Majelis Besar, Badan Persekutuan GBIS pernah melaksanankan Musyawarah Kerja Nasional pada tanggal 16 – 18 September 1998, di Sarangan, Madiun, Jawa Timur. Inti dari Mukernas ini 80% mengarah kepada pembinaan dan 20% kepada hal-hal yang bersifat organisator. Kegiatan Mukernas ini dihentikan, karena dalam pelaksanaannya banyak menimbulkan kontroversi.
Dalam rangka kerja sama dengan Australian Church of Fellowship dari Melbourne Australia, GBIS melaksanakan Internsive Course for Trainers yang dilaksanakan di Wisma El Bethel, Karangpandan-Solo, pada tanggal 7 – 10 September 1996. tujuan utama dari pelatihan ini adalah untuk memberi bekal kepada petugas-petugas GBIS dalam mempersiapkan pembentukan sekolah-sekolah jemaat, guna memperkembangkan pekerjaan Tuhan di jemaat masing-masing.

Satu catatan yang perlu kita ingatkan disini, yaitu masuknya tokoh muda dalam BP-GBIS sebagai hasil SMB XVI di Jakarta, antara lain Pdt. Paulus Ruswiadi, Pdm. Drs. Darmo Handoyo (sebagai Pdt), Pdt. David Soemantri, Pdm. Markus Agung Suprapto (sekarang Pdt. Dan telah keluar dari GBIs), memberi arti sendiri bagi GBIs. Dua di antaranya yaitu Pdt. Paulus Ruswiyadi dan Pdm.Drs. Darmo Handoyo kelak akan menjadi Ketua Badan Penghubung GBIS.

Namun ada hal-hal yang menjadi catatan pasca perpecahan, yaitu terhentinya kegiatan-kegiatan komisi, baik Komisi Wanita (WBSI – sekarang WBIS) maupun Komisi Pemuda (PPBSI – sekarang PBIS). Gebyar pertemuan komisi, terutama Komisi Pemuda, berupa Kongres Konferensi Nasional (KKN), yang merupakan ajang pertemuan para teruna GBIS, yang biasanya diselenggarakan dengan segala kesemarakkannya, tidak lagi nampak.
Kongres Konverensi Nasional PPBSI yang ke 11 yang dilaksanakan di Tegal tanggal 29 Agustus 1969, adalah KKN PPBSI terakhir yang diselenggarakan menjelang perpecahan. Bahkan KKN VI PPBSI ini dianggap sebagai arena “brain washing” para pemuda untuk mendukung perjanjian amalgamation dengan COG. Itu juga sebabnya banyak di kalangan jemaat GBIS saat itu yang masih dihinggapi rasa “pemuda phobia”, sehingga antara SMB XII tahun 1970 s/d SMB XVI tahun 1983, praktis tidak nampak kegiatan Komisi Pemuda GBIS.

PEMUDA BETHEL INJIL SEPENUH (PBIS)

“Kebangkitan” Komisi Pemuda justru dimulai dari Jawa Timur, saat beberapa tokoh pemuda GBIS Jawa Timur dan beberapa hamba Tuhan yang masih muda dari GBIS. Mereka adalah: Daniel dan Gideon Sugiono (gembala Sidang GBIS Bareng – kini Pdt. ). Dalam perbincangan-perbincangan di antara mereka, diputuskan untuk mengadakan Fellowship Pemuda GBIS Kelompok II meliputi antara lain Malang, Lawang, Pandaan, Pasuruan, Bangkil, Mojoagung dan sekitarnya, Lumajang, Asembagus, Surabaya. Kegiatan tersebut diselenggarakan dengan meminjam Gedung SDN Lawang I di kota Lawang pada tahun 1982 selama 3 hari.
Di luar dugaan, Fellowship tersebut mendapat pehatian cukup besar, lebih dari 200 pemuda dari GBIS kelompok II Jawaa Timur hadir. Kesan fellowship tersebut begitu mendalam, sampai akhirnya pemuda-pemuda GBIS memutuskan menyelenggarakan fellowship PPB se-Jawa Timur di GBIS Mojoagung pada tahun 1983. Dalam Fellowship PPB se-Jawa Timur/Bali tersebut sekaligus dibentuk PPB Komda Jatim/Bali. Sebagai Ketua Dan Sekretaris adalah Pdt. David Soemantri dan Pdt. Stevanus Sarosa, dan sebagai bendahara Sdr. Daniel. PPB Komda Jatim/Bali adalah Komda pertama yang “lahir” dalam lingkungan Badan Persekutuan GBIS, justru saat PPBSI sendiri masih “ketiduran”. Dalam fellowship di Mojoagung itu juga diputuskan untuk menyelenggarakan Kamp Pemuda GBIS dengan mengundang PPB-PPB se-pulau Jawa.

Hingga saat ini, KPR PBIS telah dilaksanakan selama 7 (tujuh) kali sebagai berikut:
• KPR I di Lawang tanggal 19 – 21 Juni 1984.
• KPR II di Tawangmangu tanggal 24- 27 Juni 1986.
• KPR III di Lembang tahun 1988.
• KPR IV di Tawangmangu tahun 1994.
• KPR V di Bandung tahun 1998.
• KPR VII di Tawangmangu tahun 2002.
Yang hadir dalam setiap KPR tersebut berkisar antara 300 s/d 560 pemuda dari 50 PPB se-Indonesia.

WANITA BETHEL INJIL SEPENUH (WBIS)
Gaung kegiatan pemuda tersebut diikuti juga oleh kegiatan Wanita GBIS yang dikenal dengan WBIS. Hingga saat ini telah diadakan beberapa kegiatanWBIS (WBIS – dahulu) sebagai berikut :
• Fellowship Nasional WBIS - tanggal 21 -22 Mei 1986 di Tawangmangu.
• Fellowship Nasional WBIS - diseslenggarakan Oktober 1988 di Kinasih.
• Pertemuan Raya I - tanggal 13 – 16 Oktober 1992 di Batu.
• Pertemuan Raya II - tanggal 19 – 22 Maret 1996 di Karangpandan.
• Pertemuan Raya III - tanggal 14 – 17 Maret 2000 di Batu.
Yang hadir di pertemuan-petemuan di atas berkisar antara 300-400 peserta.

Di samping kegiatan-kegiatan yang berskala nasional tersebut, masih banyak kegiatan yang dilaksanakan baik oleh PBIS maupun WBIS yang bersifat regional dan semi nasional. Misalnya pertemuan serjana GBIS pada tanggal 8 Mei 1997 di Solo, Temu Alumni Sarjana Theologia yang berasal dari jemaat GBIS pada tanggal 14 Juni 1997 di Jakarta, yang diselenggarakan oleh PBIS maupun Seminar “Akhir Zaman” yang diadakan oleh WBIS pada bulan November 1999 di Jabar, Jateng, dan Jatim. Perlu juga dicatat kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh seksi-seksi baik seksi Penginjilan, seksi Sekolah Minggu, Seksi Pendidikan dan sebagainya.

Sumber :www.gbis-online.org
Read more!

14 Mei 2009

Gereja Bethel Injil Sepenuh Salatiga

0 komentar
Gembala Sidang : Pdt. Timotius Juremi, S.Pd
Pembela Sidang :
1. Bp Pujo Winarno
2. Bp. Tugiman
3. Bp. Maiman
4. Pdm. Filipus Rukamto
5. Bp. Suharto
6. Bp. Daniel Budi Handoyo, S.Pd
7. Bp. Ardiantoro, S.H

GBIS Salatiga mempunyai kurang lebih 450 orang jemaat,
yang tersebar dibeberapa POS PI antara lain Togaten/Pengilon, Bulu, Kalioso-Nanggulan, Karang Lo, Tetep, dan Kridanggo

JADWAL IBADAH
Minggu
06.00 WIB Ibadah Raya
06.30 WIB Sekolah Minggu
11.00 WIB Kebaktian POS PI Karang Lo
17.00 WIB Pemahaman Alkitab Pemuda/i Remaja (PAPIRA)
Senin
17.00 WIB Kebaktian POS PI Kridanggo
19.00 WIB Kebaktian POS PI Kalioso-Nanggulan
Selasa
16.00 WIB Ibadah Kaum Wanita
Rabu
16.00 WIB Ibadah Lansia (1 Bulan 1x)
Kamis
16.30 WIB Ibadah Doa
Jumat
17.00 WIB Ibadah Doa Pemuda
Sabtu
17.00 WIB Ibadah Pemuda/Remaja
17.00 WIB Kebaktian POS PI Bulu

Senin - Sabtu, 05.00 WIB Ibadah Doa Pagi

Read more!
 

GEREJA BETHEL INJIL SEPENUH Copyright © 2009